top of page

Mahasiswa IMAT Studi Tour ke Orangutan Haven

Updated: Dec 8, 2023

Institut Modern Arsitektur dan Teknologi (IMAT) dan Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), pada hari Selasa, 5 Desember 2023 menandatangani nota kesepakatan tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor YEL Jl. Bunga Sedap Malam IX No. 3 Sempakata, Medan Selayang, Medan. Nota kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Rektor IMAT, Roslilawati, S.Sn., M.I.Kom, dan Ketua Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) bapak Kusnadi, M.M., sebagai langkah awal untuk memperkuat konservasi sumber daya alam berkelanjutan dan pelestarian Orangutan beserta habitatnya.


Bagi IMAT, nota kesepakatan ini merupakan bentuk pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi sekaligus kontribusi dalam pelestarian lingkungan dan Orangutan Sumatera.


Penyerahan cenderamata dari Rektor IMAT, Roslilawaty, S.Sn., M.I.Kom kepada Ketua Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), Kusnadi, M.M. (5/12/2023)


"IMAT memiliki komitmen yang kuat dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama dalam upaya penguatan konservasi sumber daya alam yang berkelanjutan serta pelestarian Orangutan dan habitatnya," ucap Roslilawati dalam sambutannya.


Sebelum penandatanganan nota, Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) menyampaikan kondisi terkini Orangutan Sumatra yang menghadapi kepunahan, menjelaskan tentang kondisi saat ini, dan program penanganan yang telah dilaksanakan untuk menjaga keberlangsungan satwa langka tersebut.


"Orangutan Haven adalah tempat yang didedikasikan untuk memberikan pengalaman inspiratif dan informatif serta edukasi alam bagi masyarakat luas. Banyak hal terkait lingkungan dapat dipelajari di Orangutan Haven, mulai dari belajar tentang spesies seperti Orangutan dan habitatnya, konstruksi berkelanjutan, pertanian organik, energi terbarukan, dan berbagai topik lingkungan hidup lainnya," ungkap Hetty Berliana Damanik dalam paparannya.


Mahasiswa IMAT Belajar tentang Alam dan Konstruksi Berkelanjutan


Kegiatan dilanjutkan pada hari berikutnya, Rabu, 6 Desember 2023, dengan kunjungan 50 mahasiswa IMAT dan beberapa dosen ke Orangutan Haven di Jl. Letnan Jenderal Jamin Ginting, Bintang Meriah, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Orangutan Haven adalah tempat tinggal jangka panjang dan pendidikan bagi Orangutan yang tidak dapat dilepasliarkan ke habitat alaminya, yaitu hutan bebas. Tempat ini juga menjadi media edukatif bagi masyarakat luas dalam aspek lingkungan, pertanian organik, dan energi terbarukan.

Agenda kunjungan mahasiswa IMAT melibatkan beberapa topik, antara lain perubahan iklim, jelajah eco-trail, konservasi dan kesejahteraan satwa, refleksi dan jejak karbon, serta sustainable construction (bambu), termasuk permainan da Vinci bridge.


Kunjungan mahasiswa IMAT ini disambut baik oleh Gilbert, seorang arsitek yang konsen dalam konstruksi bambu asal Austria, yang memberikan wawasannya tentang sustainable construction (bambu). Kegiatan dimulai dengan perkenalan dan penjelasan latar belakang berdirinya Orangutan Haven serta konsep pengembangan ke depan.


Arahan sebelum memasuki kawasan Orangutan Haven oleh Instruktur YEL (6/12/2023)


Sementara itu, Ketua Program Studi Arsitektur IMAT, Emhade Arman Erhaqim, S.T., M.Arch, menyampaikan harapannya terkait study tour ke Orangutan Haven ini. Ia berharap mahasiswa IMAT dapat lebih memahami pentingnya konservasi sumber daya alam berkelanjutan serta pelestarian Orangutan dan habitatnya untuk menjaga keseimbangan alam dan lingkungan. Selain itu, diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuan mereka tentang sustainable construction dalam bidang arsitektur.




Mahasiswa IMAT mengikuti materi jelajah eco-trail di Orangutan Haven (6/12/2023)



"Saya berharap para mahasiswa yang mengikuti study tour dapat lebih menyadari pentingnya konservasi sumber daya alam berkelanjutan dan pelestarian Orangutan beserta habitatnya, sehingga mereka dapat berkontribusi dalam menjaga keseimbangan alam dan lingkungan. Selain itu, diharapkan mereka dapat mengembangkan pengetahuan tentang sustainable construction dalam bidang arsitektur," ungkap Haqim kepada para mahasiswa. (SRT)



Penyampaian materi tentang sustainable construction oleh Gilbert ahli konstruksi bambu dari Austria (6/12/2023)

47 views0 comments
bottom of page